5 S in the Warehouse
Gudang bukan hanya sekedar tempat penyimpanan
barang dan pendukung proses bisnis tetapi merupakan faktor kunci dalam strategi
untuk menciptakan keunggulan melalui pelayanan yang Tepat, Cepat, dan
memuaskan. Pelayanan prima ini mampu menciptakan image yang baik dimata
pelanggan. Menumbuhkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan. Oleh karena itu
gudang perlu dikelola dengan baik.
Dalam menerapkan prinsip-prinsip warehouse
management dibutuhkan kedisiplinan dari seluruh karyawan di gudang. Pada tahap
awal dilakukan survey tentang masalah-masalah yang terjadi di gudang, sebagai
indikator kedisiplinan karyawan yang kurang. Perlu dilakukan suatu upaya
pembentukanm budaya disiplin. Dasar pembentukan budaya disiplin adalah melalui
program 5S ( Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Penerapan 5S
menghendaki seluruh Sumber daya manusia perusahaan terlibat dan berperan
menciptakan manajemen lingkungan yang baik. Oleh karena itu 5S merupakan
pondasi proses improvement. Perbaikan yang dihasilkan dapat dipertahankan dan
menjadi kebiasaan manakala SDM bertindak disiplin.
Pengalaman dalam membimbing klien menerapkan
program 5S maka kami tidak melakukan penerapan tahap demi tahap tetapi setiap
barang atau kegiatan, diidentifikasi makna 5S yang terkandung. Dengan cara ini
maka karyawan dengan cepat bisa memahami makna 5S dari setiap kegiatan yang
dilakukannya. Ide ini muncul karena kegiatanSeiri ( Ringkas )yang merupakan
langkah awal dalam penerapan program 5R, tidak bisa dijalankan karena pihak
manajemen masih memandang sisa kayu masih dinilai sebagai material baik yang
bernilai. Menunggu adalah pemborosan dalam 7 waste ( Transportation, Inventory,
Proces, Movement, Over Production, Defect, idle time), maka kami bersama
manajemen mengubah cara mengimplementasikan program 5R.
Melalui pemahaman makna 5S / 5R maka karyawan
dapat memahami setiap langkah kegiatan kerjanya dan melakukan analisa dengan
makna 5S. Awalnya mereka mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi dan mengapa membutuhkan cara kerja 5S.
Kemudian mereka membuat standart untuk setiap aktifitas kegiatan kerja mereka,
beserta cara pengukurannya. Dengan menerapkan langkah ini maka dalam waktu 3
bulan implementasi program, mereka mampu mencapai nilai 86%. Setelah program
berjalan 8 bulan, pihak manajemen mengukur peningkatan produktifitas proses
produksi yang mampu meningkat sampai dengan 30 %. Gudang yang telah memenuhi
standart 5 S mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Tentunya seluruh bagian
perusahaan juga menerapkan program ini dan diciptakan lomba 5R antar area. Dimana
lomba 5R berbeda dengan lomba kebersihan.
Setelah program berjalan 2 tahun, pihak
manajemen menghendaki adanya perubahan implementasi 5 R. Tidak hanya melalui
lomba berdasarkan standart tetapi lebih menekankan pada unsur Seiri atau
Ringkas yang mampu meningkatkan produktifitas. Mengelola SDM membutuhkan
konsistensi sampai dengan pembentukan budaya 5R menjadi kebiasaan pekerja. Kami
kemudian menerapkan lomba 5R kasus dimana setiap bagian menemukan kasus yang
belum memenuhi unsur 5R dan melakukan perbaikan dengan pembobotan. Melalui
metode ini terjadi peningkatan 33% produktifitas.
Berbagi tuk Indonesia tercinta, moga
bermanfaat
Salam sukses selalu
Drs. Psi. Reksa Boeana
Dapatkan peluang passive income sebesar 20% dari penerapan
program active learning
materi active learning : http://www.activelearningsolution.blogspot.com
Hubungi 08563221722, https://activelearning.site
Tidak ada komentar:
Posting Komentar