Adakalanya apa yang diharapkan tidak sesuai dengan
kenyataan. Oleh karena itu perlu memahami prinsip kerja dalam penataan barang.
Manakala terjadi kondisi yang berbeda maka secara prinsip ada hal-hal yang
perlu dilakukan dan ada hal yang bisa dikesampingkan lebih dulu untuk kemudian
dilakukan perbaikan. Pada prinsipnya adalah jangan membuat pekerja gudang
berulang kali melakukan penataan karena ketidak sesuaian kondisi. Keputusan
segera dibuat karena pihak Direksi menghendaki barang segera ditempatkan di rak
yang telah diinvestasikan.
Meeting koordinasi untuk memberikan pemahaman sebagai
langkah awal agar pekerja gudang dan karyawan yang terlibat bisa memahami
bagaimana melakukan penataan barang. Alat bantu handling material belum siap,
lift untuk mengangkat barang dari lantai 1 ke lantai 2 masih dipesankan melalui
jasa importir. Bagaimana agar barang segera dapat ditempatkan sehingga rak
segera difungsikan dan pencarian barang menjadi lebih mudah.
Langkah penataan adalah membuat ranking kelompok barang.
Pelaksanaan ranking berdasar atas jumlah item barang dalam kelompok,
identifikasi jumlah item yang fast moving, medium moving dan slow moving.
Kemudian melakukan pembobotan agar memudahkan untuk menempatkan kelompok item
barang di rak penempatan. Nilai prosentase dijadikan ukuran untuk menempatkan
posisi barang di depan, tengah dan belakang. Agar menghindari pencarian karena
item data cukup banyak maka seluruh item fast moving di beri warna hijau, medium
moving warna kuning dan slow moving dengan warna merah.
Kelompok item barang yang memiliki nilai prosentase bobot
terendah diprioritaskan untuk ditata lebih dulu (lay out penempatan barang perlu di tata ulan). Karena kondisi barang telah
terbuka dari dos (colly packaging barang) maka diperkirakan posisi penempatan
atas item barang yang belum tersedia. Alokasi penempatan berdasar ukuran lebar
colly packaging barang. Dengan melakukan kegiatan ringkas lebih dulu (prinsip
5R) maka pelaksanaan penataan menjadi jauh lebih produktif, karena pekerja
tidak perlu naik – turun tangga dalam menempatkan barangnya.
Penamaan alamat penempatan barang dengan memasang kode
alamat penempatan yang seharusnya lebih dulu dilakukan agar petugas gudang
dapat menempatkan barang dengan lebih mudah sesuai dengan rancangan penempatan
barang. Namun mengingat panjang rak maka kode alamat penempatan barang dipasang
sementara. Rak yang panjang menyebabkan pekerja mencari barang dengan pandangan
yang lebih lama. Agar mengurangi kesalahan dalam pengambilan barang, meskipun
dilakukan oleh karyawan baru , maka alamat penempatan diletakkan tepat ditengah
barang yang ditempatkan di rak. Satu item barang hanya memiliki satu alamat
penempatan barang.
Pelatihan dalam manajemen penataan perlu dilakukan agar
karyawan juga dapat memberikan kontribusi manakala rancangan penempatan barang
tidak sesuai dengan kondisi barang dilapangan. Persiapan yang baik mampu
menghasilkan karya yang baik. Semakin banyak karyawan gudang yang memahami
manajemen penataan barang di gudang maka mereka memiliki inisiatif untuk
mengusulkan cara yang lebih cepat dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam
penataan barang di gudang. Qualitas hasil pikir ditentukan oleh banyak kepala
yang menghasilkan karya terbaiknya.
Salam sukses selalu
Drs. Psi. Reksa Boeana
Executive Partner PT. Smart Business Solution.
Dapatkan peluang passive income sebesar 20% dari penerapan
program active learning
Hubungi 08563221722, https://activelearning.site klik blogger untuk dapat membaca artikel untuk peningkatan produktifitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar